Thursday, December 10, 2009

MEDITASI KATOLIK

Era Meditasi
Kelompok-kelompok meditasi sedang marak di Jakarta. Orang-orang berbondong-bondong mencari penyegaran batin dan fisik lewat praktik-praktik yoga, meditasi transendental, crystal healing, terapi aroma, dan lain-lain. Pencapaian gelombang alpha (gelombang pada frekuensi rendah) pada otak memang membuat kecanduan. Stress berkurang. Pikiran menjadi lebih jernih. Badan pun terasa lebih segar. Produktivitas meningkat.

Fenomena-fenomena seperti yang ditemukan di Jakarta sebenarnya sudah menjadi salah satu kultur global. Dokumen Vatikan yang berjudul “Yesus Kristus, Pengemban Air Hidup – Refleksi Kristiani atas ‘New Age’”, mensinyalir adanya pergeseran fundamental cara pandang orang dewasa ini terhadap kehidupan:

Dari fisika mekanistik Newtonian kepada fisika quantum;
Dari pengagungan rasio modernitas kepada penghargaan atas perasaan, emosi, dan pengalaman (sering dipaparkan sebagai pergeseran dari ‘otak kiri’ – pemikiran rasional kepada ‘otak kanan’ – pemikiran intuitif);
Dari dominasi maskulinitas dan patriarki kepada suatu perayaan femininitas, di dalam diri individu maupun dalam masyarakat.
Harus diakui bahwa praktik-praktik new age memang dapat membawa kesegaran lahir-batin, bahkan perbaikan kehidupan moral. Akan tetapi, praktik-praktik aquarian yang ditawarkan mereka itu belumlah cukup. Pada tingkatan tertentu, spiritualitas mereka harus ditinjau secara kritis. Di balik gerakan-gerakan new age ada sinkretisasi (pencampur-adukan) unsur-unsur esoterik (ketertarikan pada paham-paham misterius dan yang berbau klenik) dan sekular. Sinkretisasi ini mengarah pada pengagungan berlebihan pada pribadi manusia dan kapasitasnya. Pada tahapan pengagungan ini diyakini manusia dapat memperoleh kuasa ilahi dengan usahanya sendiri. Setiap manusia punya potensi untuk menjadi ‘allah’ ketika mereka menyatukan kesadarannya (atau menyamakan getaran mereka) dengan getaran alam semesta.
Paham new age tentang manusia secara implisit menyatakan sikap mereka tentang Allah. Bagi aliran ini, Allah ialah “prinsip hidup non-personal”, “semangat atau roh yang meresapi alam semesta”. Allah bukanlah pribadi, melainkan akumulasi dari kesadaran-kesadaran yang meresapi segalanya. Meditasi dan segala olah batin diarahkan kepada penyatuan dan harmonisasi dengan kesadaran universal tersebut.

Hati-hati Memilih Metode Meditasi
Kalau saya katakan “meditasi itu kebutuhan”, jelaslah yang saya maksudkan bukanlah meditasi ala new age. Meditasi Katolik sama sekali berbeda dengan meditasi semacam itu. Cara duduk dan metode pemusatan boleh mirip. Akan tetapi, spiritualitas dan tujuannya sama sekali berbeda. Meditasi ala new age diklaim tidak saja membawa manusia kepada kesegaran jiwa-raga, tetapi mengarahkan manusia pada pencerahan, yang membuatnya setara dengan manusia-manusia utama yang pernah hidup. Yesus dari Nasareth diakui sebagai salah satu saja dari manusia-manusia tersebut. Dengan kata lain, new age menegaskan bahwa setiap manusia bisa menjadi ‘Mesias’, ‘Budha’, atau ‘Avatar’ yang lain. Ada pun, meditasi Katolik mengarah pada persatuan dengan Allah lewat jalan penyerahan diri dan kerendahan hati. Meditasi Katolik selalu sekaligus adalah doa.
Di dalam meditasi Katolik terkandung suatu kesadaran bahwa Allahlah yang terlebih dahulu mengasihi manusia. Dia lebih rindu untuk mencari manusia daripada manusia rindu mencari Dia. Pemusatan batin dan meditasi diarahkan untuk persiapan kepada doa yang lebih mendalam, yakni kontemplasi. Allah rindu mencari manusia dan berkomunikasi dengannya. Pada tahapan doa yang paling dalam, manusia betul-betul berjumpa dan bersatu di dalam Dia, sehingga tidak ada lagi kata-kata. Pikiran Allah menjadi pikiranku. Kehendak Allah menjadi kehendakku. Itulah kontemplasi ilahi. Itulah harta karun dan mutiara terpendam yang luar biasa berharganya.
Nilai luar biasa dari meditasi dan kontemplasi ilahi ini bisa dilihat dari buah-buahnya:

Dengan latihan-latihan ini orang sungguh-sungguh belajar menguasai badan, perasaan, dan pikiran. Dengan demikian, daya perhatian/konsentrasi diperbesar.
Penguasaan pikiran dan fantasi pada gilirannya akan memperbaiki ingatan, menggiatkan aktivitas intelektual, serta memperkuat kehendak.
Manfaat terbesarnya terdapat pada bidang rohani:
Hidupnya menjadi ilahi, sehingga apa yang dilakukannya menjadi semakin bernilai di mata Tuhan dan akan merupakan berkat yang besar bagi seluruh Gereja, bahkan umat manusia.
Dia sendiri juga akan dipenuhi dengan kebahagiaan yang mendalam. Dia akan bebas dari segala bentuk kekuatiran dan kerisauan dan lebih tahan menanggung segala beban dan salib kehidupan.
Budinya pun akan memperoleh terang ilahi yang lebih besar sehingga ia akan dapat lebih menyelami misteri Allah, baik yang terkandung dalam Alkitab, maupun yang nyata dari karya-karya Allah.
Kasih dan kebahagiaannya akan meluap keluar kepada orang-orang sekelilingnya.

Metode Meditasi Katolik
Meditasi ala new age berakar dari penghargaan berlebihan pada kemampuan manusia dan berujung pada pemberhalaan manusia. Saya tidak menemukan kata-kata yang cocok untuk mendeskripsikan aliran ini selain kata: “sombong”. Terang yang mereka tawarkan hanya akan membawa kepada kebutaan. Seperti kalau terlalu lama melihat terang yang menyilaukan, manusia akan buta. Kesombongan semacam ini amat lekat dengan kesombongan Lusifer, sang Malaikat Terang yang jatuh itu.
Meditasi Katolik bersumber dari kesadaran akan kelemahan manusiawi dan keterbukaan terhadap rahmat penebusan Kristus. Tujuan dari meditasi ini adalah persatuan dengan Allah. Bukan untuk menjadi Allah, melainkan supaya Allah dapat bekerja dengan bebas melalui anak-anak-Nya. Jika akar meditasi new age ialah kesombongan, dasar meditasi Katolik ialah kerendahan hati.
Ada beberapa metode meditasi Katolik yang sudah teruji. Antara lain: doa Yesus (dengan mengulang-ulangi nama Yesus) atau lectio divina (meditasi dengan menggunakan sarana Kitab Suci). Di bawah ini saya akan memberikan petunjuk untuk melakukan kedua bentuk meditasi ini:

Petunjuk praktis untuk Melakukan Doa Yesus
Ambillah sikap duduk yang baik, entah dengan bersila ataupun dengan dingklik. Yang penting punggung harus tegak. Kalau bersila, usahakan agar kedua lututmu menempel pada lantai. Sarana berupa bantal dapat dipakai di sini untuk mengganjal pantat. Mata dapat dipejamkan atau dibuka. Kalau dibuka arahkan kira-kira satu meter ke depan di lantai.
Tajamkan indera-inderamu. Mulailah dengan telinga. Arahkan pendengaranmu kepada suara-suara yang paling jauh sampai yang paling dekat, yang paling keras sampai yang paling sayup. Setelah itu bayangkan suara-suara itu mengalir seperti sungai. Demikian pula perasaan-perasaan yang menerpa kulitmu, entah itu gatal, dingin, panas, gesekan dengan baju. Rasakan juga debaran jantung dan denyut nadimu. Tajamkan perasaanmu lalu biarkan berlalu. Jangan diperhatikan. Lakukan hal yang sama untuk penciuman dan terakhir pikiranmu. Biarkan semua mengalir seperti sungai.
Di dalam meditasi jauh lebih sulit menolak pelanturan secara keras dibandingkan hanya sekedar membiarkan setiap pelanturan atau gangguan berupa suara-suara berlalu seperti sungai. Perbandingannya demikian, ketika kita sedang konsentrasi berbicara dengan orang lain di pasar, kita sadar bahwa di sekitar kita orang berlalu-lalang. Namun, mereka yang berlalu-lalang serta pembicaraan di sekitar anda tidak akan mengganggu pembicaraan anda. Demikian pula halnya dengan komunikasi dengan Allah. Biarkan yang lain itu berlalu-lalang, jangan diperhatikan.
Tariklah nafas panjang dan hembuskan secara perlahan. Lakukan sepelan dan selembut mungkin, tetapi jangan dipaksakan. Wajar dan rileks saja. Lalu, mulailah dengan menyebut nama Yesus dengan penuh iman dan cintakasih. Engkau dapat meritmekannya pada irama napasmu. Waktu tarik napas: Yeee, waktu keluar: susss. Atau boleh juga: Tuhannnn ––– Yesussss. Dapat pula: Tuhan Yesus Kristus ––– Putera Allah yang hidup ––– Kasihanilah aku ––– orang berdosa ini. Atau: Tuhan Yesus Kristus ––– kasihanilah aku.

Petunjuk praktis untuk Melakukan Lectio Divina
Ambillah suatu teks Kitab Suci yang sudah kaukenal dan kaupersiapkan sebelumnya. Lakukan lectio divina dalam 4 langkah:

Pertama: lectio atau bacaan. Bacalah penuh perhatian, perlahan-lahan. Bertanyalah: Apakah arti teks itu dalam konteksnya dan menurut konteks kebudayaan waktu itu?
Kedua: meditatio atau peresapan. Resap-resapkan teks atau kalimat tersebut, khususnya yang menyentuh hatimu. Engkau dapat bertanya: Apa yang dikatakan Tuhan kepadaku secara pribadi melalui teks ini? Apa jawabanku pribadi? Kemudian teks atau kalimat yang menyentuh hatimu itu dapat kauulang-ulangi sampai puas hatimu.
Ketiga: oratio atau doa. Berdasarkan teks tersebut bicaralah dengan Tuhan dari hati ke hati dan ungkapkan isi hatimu kepada-Nya. Ingatlah, dalam doa yang terpenting bukanlah banyak berpikir tentang Tuhan, melainkan banyak mencintai. Itulah pesan Santa Teresa Avila.
Keempat: contemplatio atau kontemplasi. Sesudah berbicara sejenak, belajarlah diam, mendengarkan Tuhan, sambil memandang dengan iman Dia yang hadir dalam dirimu atau di hadapanmu. Bila perhatianmu tidak dapat terpusat lagi pada Tuhan yang hadir, kembalilah ke langkah pertama dan mulai dengan teks atau ayat berikutnya. Proses itu diulangi seperti di atas sampai waktu yang ditentukan untuk doa telah selesai.
Penutup
Banyak orang yang mengaku sulit berkonsentrasi dalam meditasi. Itu hal yang wajar sebab meditasi itu latihan. Tidak ada orang yang langsung bisa masuk melompati masa latihan bermeditasi. Semakin seorang terlatih dalam meditasi, semakin siap ia masuk ke dalam keheningan lahir, batin, dan rohani. Karena itu, tidak perlu patah semangat kalau masih sulit masuk. Yang paling penting ialah usahamu untuk memberikan waktu kepada Tuhan.

Rm Georgius Paulus; penulis tetap di situs Carmelia.net

Monday, November 23, 2009

WARTA ODILIA 8 NOV 09

Bagi yang ingin membaca ataupun cetak Warta Odilia Edisi Tgl. 8 November 2009
sudah dapat di akses di SUB PAROKI, silahkan diklik.
Mudah-mudahan kiriman tidak terlambat sehingga dapat segera terbit edisi berikutnya

Saturday, October 31, 2009

PENUTUPAN DOA ROSARIO

Salam Maria, penuh Rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau diantara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.
Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin

Sebulan sudah doa rosario berkumandang disetiap lingkungan, semoga di bulan Maria berikutnya semakin banyak umat yang bergabung.
Terima kasih kepada semua umat yang telah terlibat didalamnya. Tuhan Memberkati

Monday, September 28, 2009

TUGAS KOOR MALAM NATAL

Hai, Rekan rekan wilayah Balaraja
Natal tahun ini wilayah Balaraja mendapatkan tugas untuk koor pada malam perayaan Natal 2009. Oleh karena itu mari kita bersama - sama membangun kembali kebersamaan umat wilayah Balaraja untuk latihan koor yang sudah berlangsung setiap hari Selasa, Jum'at dan Minggu. (khusus hari minggu latihan setelah Misa pagi bertempat di gereja)
Mari kita dukung kegiatan ini dengan latihan koor untuk memuji dan memuliakan hari kelahiran sang juru selamat kita Tuhan Yesus.

Friday, April 24, 2009

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami dari Panitia Paskah 2009 Paroki St. Odilia Citra Raya
Mengucapkan banyak terima kasih kepada :
- Seluruh umat Paroki St. Odilia yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pekan Suci
- Seluruh Donatur yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang begitu besar peranannya sehingga segala sesuatu dapat berjalan sesuai yang kami inginkan.
- Juga tak lupa kepada Pastor, Bruder, Suster, Prodiakon, PA/PS, Lektor, Koor, Organis, Tatalaksana, Security, kebersihan, dan seluruh Panitia umat Balaraja, sehingga semua kegiatan Perayaan dari Minggu Palma hingga Misa Lansia dapat berjalan dengan sukses.

SELAMAT PASKAH 2009 sampai jumpa di kepanitian yang lain.

Thursday, February 12, 2009

Lingkungan St. Anna

Lingkungan Santa Anna Balaraja

Terbentuk tahun 1996 yang dirintis team LDD yang tinggal di Balaraja : Bp A. Hs Shukur, Sr Jeanne D’Arc Hk dan Sr Vincentia HK. Karena umat yang terdata saat itu masih terbatas maka hanya menamakan satu lingkungan saja yaitu Santa Maria Balaraja dengan pelayanan daerah Balaraja dan sekitarnya. Walaupun satu lingkungan yang amat luas, pada tahun 1997 rencana pengembangan sudah dalam konsep hanya menunggu waktu dan kelengkapan data. Umat yang terdata dikelompokan sesuai tempat tinggal diberi nama sektor dan ada ketua, masing sektor diberi kewenangan untuk program kegiatan. Ada 3 sektor saat itu :sektor 1 Perumahan Taman Balaraja , sektor 2 Villa Balaraja dan sektor 3 Permata Balaraja, sementara yang berdomisili di sepanjang Jalan Raya Balaraja Serang sampai perbatasan Cikande masih di tangani oleh Pak Shukur dan Suster- Suster Konglegrasi HK. Sekarang Balaraja sudah menjadi wilayah yang terdiri dari 5 lingkungan yang tersentral di Perumahan dan sekitarnya ( Telaga Bastari, Permata Balaraja, Villa Balaraja, Taman Balaraja dan Bukit Gading )

Evaluasi perjalanan yang cukup panjang dari sector 2 menjadi Lingkungan Santa Anna bisa menjadi cerita yang menarik untuk generasi akan datang. Saat masih sector umat yang hanya terdata 9 keluarga muda +/- 30 jiwa telah berkomitmen untuk tetap mengadakan ibadat sabda setiap hari Sabtu malam Pkl 19.30 , kecuali bersamaan dengan hari libur lebaran. Tradisi ini masih berjalan sampai sekarang, satu kebanggaan tersendiri. Dari data terakhir jumlah umat di Balaraja sudah mencapai 203 jiwa dari 57 KK, dikelompokan : usia dibawah 5 tahun 24 jiwa + usia 6 s/d 12 tahun 32 jiwa + usia 13 s/d 21 tahun 11 jiwa dan diatas 21 tahun 136 jiwa. Dengan jumlah yang cukup banyak dimungkinkan kedepannya akan dimekarkan menjadi 2 lingkungan.

Kurun waktu 1997 s/d 2009 Lingkungan Santa Anna telah mengalami beberapa generasi kepemimpinan ( Bp Yohanes Saman – Bp Al Slamet Mamik - Bp Yohanes Openg – Bp Robertus ) generasi berikutnya masih banyak yang menunggu dan kaderisasi sepertinya sudah berjalan dengan baik. Teritorial lingkungan meliputi : Sebelah timur perbatasan desa Saga, sebelah barat perbatasan desa Parahu dan sebelah selatan sepanjang jalan baru kawasan industri Balaraja. Banyak kegiatan yang membuat umat bisa berkumpul dengan agenda rutin seperti : ibadat lingkungan setiap Minggu, bina iman anak setiap Minggu, arisan WK setiap bulan dan misa lingkungan. Selain kegiatan rutin masih ada lagi media yang bisa mengumpulkan sebagian pengurus dan umat diantarnaya : latihan koor, mengunjungi dan mendoakan anggota keluarga yang sakit dan terkena musibah atau berduka sepertinya merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. Untuk ujud tertentu umat juga sudah mulai terbiasa mengundang anggota lain untuk dijadikan agenda ibadat lingkungan. Umat juga sudah banyak bersosialisasi membuka diri diluar saudara seiman, banyak diantara umat menjadi pengurus RT dan RW lingkungan setempat.
Adanya budaya berkumpul antar umat sudah merupakan suatu kebutuhan yang mempunyai nilai tersendiri dimata umat terutama saling menguatkan dalam iman, pengurus menyiasati kondisi jangan sampai Vakum , banyak cara dan metode dalam kondisi tertentu membuat pembentukan panitia kecil lingkup lingkungan sekaligus pelatihan kaderisasi untuk kegiatan Natal , Paskah , Ziarah ataupun kegiatan rekreasi keluarga & support kegiatan bina iman anak.
Dimuliakan namaMu Tuhan Yesus atas penyertaan dalam karya umat di Lingkungan ini, sungguh kami banyak dirubah dan dimatangkan oleh semangat kepedulian antar sesama.

Monday, February 9, 2009

WAJAH PANITIA PASKAH


Wednesday, February 4, 2009

RAPAT PANITIA

Rapat Proposal sudah dilakukan tgl 1 februari 2009 dihadiri 12 peserta, seperti foto diatas Pak Slamet bersama keluarga juga hadir, Bp. Y. Mujiya, Bp. Emanuel, Bp. Purwanto sedang serius mendengarkan masukan dari Bp. Slamet

PROFILE KETUA PANITIA





Antonius Riyanto, Lahir di sebuah desa terpencil di kabupaten Semarang tepatnya di desa Kebowan Kec, Suruh Kab, Semarang adalah sebuah desa yang penduduknya kurang lebih 70 KK yang mayoritas penduduknya adalah kaum non Kristen. Saya masuk Khatolik Tahun 1998 dan di baptis di gereja St. Agustinus Karawaci. Saya anak Pertama dari tiga bersaudara. Saya bekerja di perusahaan CAT KAPAL ( PT. Chugoku Paints Indonesia ) yang berkantor di gedung Midplaza 1 Lt 8 Jakarta pusat. Pada awal katekumen sampai saya menjadi seperti sekarang ini adalah sungguh pengalaman yang luar biasa bagi kehidupan iman saya. Saya sungguh sangat menyadari bahwa menjadi orang khatolik itu tidaklah mudah karena tantanganya sungguh luar biasa, kita harus siap menderita, siap dihina orang, harus mampu memaafkan musuh kita dll. Saya masih ingat kata-kata Romo Pandoyo sebelum saya di baptis. " Mas kamu apa sudah siap jadi orang khatolik " jawab saya " siap Romo "
" memang kamu siap di hina orang, di cemooh, di asingkan, dll. berat lho mas jadi orang khatolik itu ". dari dasar itulah saya mampu mejalani panggilan hidup saya ini dengan sukacita. apapun yang ada kaitanya dengan kehidupan iman saya saya hanya ingin menjawab " Ya " dan " Amin ".
Aleluya, semoga Tuhan selalu menyertai setiap langkah kita.

Tuesday, February 3, 2009

PROPOSAL

PROPOSAL
PERAYAAN PASKAH 2009


A. LATAR BELAKANG

S
aatnya kita juga mulai mau membuka mata hati kita bahwa masih banyak hal yang dapat kita kerjakan untuk orang lain yang membutuhkan uluran kasih kita. Pada perayaan Paskah 2009, dimana kita kembali diingatkan betapa besarnya pengorbanan Yesus Kristus Tuhan kita di kayu salib untuk menebus dosa kita, semua percaya bahwa inilah waktu Tuhan yang indah bagi kita semua untuk belajar mengamalkan kasih-Nya yang terlebih dahulu sudah kita alami selama ini.


sebagai komunitas basis tentunya sudah menjadikan kerinduan kami semua agar lewat komunitas ini Paroki St. Odilia semakin banyak orang yang diberkati dan dapat merasakan kasih yang nyata lewat perbuatan. Meskipun tidak besar di mata manusia namun akan menjadi kesan hidup bagi mereka tentang kasih itu sendiri di kemudian hari.


Melalui kegiatan ini kami juga mempunyai tujuan untuk memperkenalkan kepada umat sejak dini tentang makna Paskah yang sejati lewat saling berbagi kasih dan peduli dengan sesama.


Momentum yang tepat masa Prapaskah dan Perayaan Paskah bagi komunitas basis untuk meningkatkan iman Kristiani kita melalui kegiatan doa, puasa., pendalaman Kitab Suci, aksi sosial, pembagian sembako, pengobatan, kepanitiaan dan sebagainya. Sehingga rangkaian Perayaan Paskah 2009 ini dapat berlangsung dengan sukses tentunya perlu dukungan seluruh umat di Paroki Santa Odilia.

B. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Tujuan :

1. Memberikan kesempatan yang luas bagi seluruh umat di Paroki St.Odilia untuk saling peduli kepada sesama dan lebih banyak meluangkan waktu untuk berdoa.
2. Menciptakan kesatuan hati diantara umat di Paroki St. Odilia melalui kegiatan puasa, beramal serta pertobatan persiapan untuk memperbaharui janji baptis.
3. Agar perayaan Paskah sungguh menjadi teladan dan kebangkitan kita sebagai orang beriman yang percaya akan Yesus Kristus.



Sasaran :

Semua kegiatan dari masa Pra Paskah sampai hari Raya Paskah tahun 2009 ini dapat berlangsung dengan lancar dan sukses, tentunya peran serta seluruh umat di Paroki St. Odilia ini dapat berpartisipasi baik dalam bentuk doa, dana, juga tenaga agar semua kegiatan ini dapat terlayani dengan baik.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Tema :
Perayaan Paskah Tahun 2009

2. Pelaksana :
Wilayah Balaraja Paroki Santa Odilia Citra Raya.

3. Waktu Pelaksanaan :

- Rabu Abu : Tgl. 25 Februari 2009
- Misa Jam : 19.30 WIB

- Sabtu : Tgl. 04 April 2009
(Tidak ada perarakan) - Misa Jam : 18.00 WIB


- Minggu Palma : Tgl. 05 April 2009
(Perarakan) - Misa I Jam : 08.00 WIB

- Minggu Sore
(Tidak ada perarakan) - Misa II Jam : 18.00 WIB

- Kamis Putih : Tgl. 09 April 2009
- Misa I Jam : 18.00 WIB

- Misa II Jam : 21.00 WIB

- Jum’at Agung : Tgl. 10 April 2009
(Jalan Salib dan Tablo) Jam : 08.00 WIB

- Ibadat Jam : 15.00 WIB

- Sabtu Suci : Tgl. 11 April 2009
- Misa I Jam : 18.00 WIB

- Misa II Jam : 21.30 WIB

- Minggu Paskah : Tgl. 12 April 2009
(Anak – anak dan umum) - Misa I Jam : 08.00 WIB

- Misa II Jam : 18.00 WIB

- Misa LANSIA : Tgl. 19 April 2009
- Misa Jam : 08.00 WIB







D. ANGGARAN BIAYA DAN SUMBER DANA

a. Anggaran biaya :

- Liturgi Rp. 2.500.000,--
- Dekorasi dan dokumentasi Rp. 2.000.000,--
- Perlengkapan Rp. 20.000.000,--
- Konsumsi Rp. 13.500.000,--
- P3K Rp. 200.000,--
- Bunga Rp. 4.500.000,--
- Sosial Rp. 3.500.000,--
- Bina Iman Rp. 6.000.000,--
- Sekretariat Rp. 1.800.000,--
- Lansia Rp. 3.000.000,--
- Keamanan & Parkir Rp. 6.000.000,--
- Lain-lain Rp. 2.000.000,--
Total Biaya……………………………………………………..Rp. 65.000.000,--
(Terbilang : Enam Puluh Lima Juta Rupiah)



b. Sumber Dana

- Iuran Wajib Lingkungan
(28 Lingkungan @ Rp. 400.000,-) Rp. 11.200.000,--
- Amplop Dana Paskah
(7 Minggu @ Rp. 2.500.000,--) Rp. 17.500.000,--
- Donatur Lingkungan
(28 Lingk. @ 5 amplop @ Rp. 100.000,-- Rp. 14.000.000,--
- Sumbangan
- Donatur Luar Rp. 22.300.000,--
Total Dana ……………………………………………………Rp. 65.000.000,--
(Terbilang : Enam Puluh Lima Juta Rupiah)

E. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam penyelenggaraan Perayaan Paskah 2009. Atas perhatian dan dukungan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Tangerang, 04 Februari 2009
Mengetahui,
Ketua Panitia Sekretaris I





Antonius Riyanto Petrus Warsito


Mengetahui / menyetujui,
Pastor Paroki Santa Odilia Citra Raya





Pastor Antonius Suprapto. SS.CC

Monday, February 2, 2009

SUSUNAN PANITIA PASKAH 2009

SUSUNAN PANITIA PASKAH 2009


Penanggung Jawab : - Pastor Antonius Suprapto, SS.CC
- Pastor Antonius Dengu Blikon, SS.CC
- Dewan Paroki

Koordinator Umum : Bp. Yohanes Openg (Ketua Wilayah Balaraja)

Ketua : Bp. Antonius Riyanto (St. Anna)

Wakil Ketua : Bp. Felix (St. Maria Imaculata)

Sekretaris I : Bp. Petrus Warsito (St. Anna)

Sekretaris II : Bp. Lourentius Endarto (St. Dominikus)

Bendahara : Bp. Yohanes Didik (St. Anna)

SEKSI – SEKSI

1. Liturgi 1. Bp. Slamet Mamiek (Koord.) (St. Anna)
2. Bp. Paulus Sarno (St. Dominikus)
3. Ibu Yuni (St. Maria)

2. Perlengkapan 1. Bp. Purwanto (Koordinator) (St. Maria Imaculata)
2. Bp. Emanuel (St. Maria Imaculata)
3. Bp. Fx. Joko (St. Anna)
4. Bp. Agus P. (St. Anna)
5. Bp. Tarsicius Triyana (St. Anna)
6. Bp. Subekti (St. Anna)
7. Bp. Jatmiko (St. Anna)
8. Bp. Frans (St. Maria)
9. Bp. Yulius (St. Maria)
10. Bp. Matius Sayono (St. Dominikus)
11. Bp. Waskito (St. Dominikus)
12. Bp. Situmorang (St. Dominikus)
13. Bp. Aloysius (St. Dominikus)
14. Bp. Joni (St. Maria Magdalena)
15. Bp. Andika (St. Maria Magdalena)
16. Bp. David (St. Maria Magdalena)
17. Bp. Tarigan (St. Maria Magdalena)
18. Bp. Arisamto (St. Maria Magdalena)

3. Dana 1. Bp. Yohanes Saman (Koord.) (St. Anna)
2. Bp. Robertus (St. Anna)
3. Suster Suzana (St. Anna)
4. Bp. Agustinus Manulang (St. Maria Magdalena)
5. Bp. Y. Mujiya (St. Dominikus)
6. Ibu Kamino (St. Maria Imaculata)
7. Bp. Heru (St. Maria)
8. Bp. Maximus (St. Maria)

4. Dekorasi dan 1. Bp. Heru (Koordinator) (St. Maria)
Dokumentasi 2. Bp. Edi (St. Maria)
3. Bp. Cirilus (St. Anna)
4. Bp. Abriyono (St. Anna)
5. Bp. Bernadus (St. Maria Magdalena)
6. Mudika (Wil. Balaraja)

5. Keamanan 1. Bp. Victor (Koordinator) (St. Maria)
2. Bp. Marpaung (St. Maria)
3. Bp. Martin (St. Maria)
4. Bp. Gunawan (St. Maria)
5. Bp. Ari (St. Maria Imaculata)
6. Bp. Vitus (St. Anna)
7. Bp. Gomidas (St. Anna)
8. Bp. Pardomoan Naibaho (St. Anna)
9. Bp. Markus (St. Anna)
10. Bp. Surip (St. Maria Magdalena)
11. Bp. Agustinus Lake (St. Maria Magdalena)
12. Bp. Yosep Agus (St. Dominikus)
13. Bp. Don Bosco (St. Dominikus)
14. Bp. Frans Damanik (St. Dominikus)
15. Bp. Jefri (St. Dominikus)

6. Sosial 1. Bp. Marcelinus (Koordinator) (St. Anna)
2. Ibu Ignatius (St. Anna)
3. Bp. Sigit (St. Maria Magdalena)
4. Ibu Emanuel (St. Maria Magdalena)
5. Ibu Narti (St. Dominikus)
6. Nn. Dwi Rahayu (St. Dominikus)

8. Bunga 1. Ibu Slamet (Koordinator) (St. Anna)
2. Ibu – ibu WK Odilia

9. Bina Iman 1. Ibu Marcelinus (Koordinator) (St. Anna)
2. Bp. Petrus Yohanes (St. Maria)
3. Ibu Natalia (St. Maria Magdalena)
4. Ibu Ester (St. Maria Imaculata)
5. Ibu Wiwid (St. Maria Imaculata)
6. Ibu Bina Iman (Paroki St. Odilia)

10. P3K 1. Ibu Didik (Koordinator) (St. Anna)
2. Ibu Saman (St. Anna)
3. Bp. Ignatius (St. Anna)
4. Ibu Agustinus Silaban (St. Dominikus)
5. Bp. Imanuel Sinulingga (St. Maria Imaculata)

11. Konsumsi 1. Ibu Robertus (Koordinator) (St. Anna)
2. Ibu Petrus (St. Anna)
3. Ibu P. Naibaho (St. Anna)
4. Ibu Joko (St. Anna)
5. Ibu Ari (St. Maria Imaculata)
6. Ibu Felix (St. Maria Imaculata)
7. Ibu Martin (St. Maria)
8. Ibu Christine (St. Maria Magdalena)
9. Ibu Clara (St. Dominikus)



“Selamat Bertugas dan Sukses, Tuhan Menyertai Kita”

Banner Refferel


Wilayah Balaraja( Paroki Santa Odilia Citra Raya Cikupa Tangerang )

Your Ad Here